Senin, 23 November 2009

TOPI SARJANA YANG AKHIRNYA MENGANGGUR



Sebuah masalah yang sangat serius, apalagi jika dibiarkan berkelanjutan. Dari sebuah kabar berita yang saya baca, selama periode 5 tahun ini (2004-2009) pengangguran “bertopi sarjana” naik hingga setengah juta orang, atau lebih tepatnya 529.661 orang, dari 585.389 menjadi 1.115.119. Dan apabila di rata-ratakan setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 106.000 orang pengangguran “bertopi sarjana”.


Mungkin permasalahan tersebut muncul dari beberapa kebijakan pemerintah yang tidak cocok untuk diterapkan di Negeri kita tercinta ini. Kebijakan pertama yang tidak cocok, dari zaman doeloe (dulu) kita sudah menerapkan pertumbuhan nol dalam hal penambahaan PNS. Tanpa disadari kebijakan tersebut malah meperkecil peluang lulusan perguruan tinggi dalam mengisi pekerjaaan di lembaga pemerintahan.

Kedua adalah penambahan lapangan pekerjaan yang sangat kecil namun tidak di imbangi dengan penambahan lapangan pekerjaan. Dari data yang ada selama kurun waktu lima tahun hanya ada 10,77 juta orang yang terserap pekerjaan. Pengangguran lama tercatat 10,2 juta jiwa/orang dan angkatan kerja baru bertambah 9,7 juta jiwa (total mencapai 19,9 juta jiwa). Tidak seimbang kan?


Ketiga ialah dikarenakan sistem pendidikan yang tinggi namun gagal menyeimbangkan jumlah/mutu, bahkan tidak jarang sama sekali tidak berkualitas. Angkatan kerja berpendidikan tinggi masa sekarang terlalu banyak sehingga makin banyak yang menganggur. Akar dari masalah adalah mutu kualitas lulusan yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada.


Indonesia Zambrud/Permata Khatulistiwa, dengan Sumber Daya Alam yang melimpah ruah seharusnya dimaanfaatkan dan dijadikan peluang oleh angkatan kerja berpendidikan tinggi dengan cara menciptakan produk/pasar baru. Atau dengan menjadi wirausahawan sehingga membuka lapangan pekerjaan baru. Jangan Cuma berharap dan menunggu lowongan menjadi PNS.


Sekarang pertanyaanya siapkah kita menjadi sarjana yang berkualitas? Berikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia ini

1 komentar: